Budi Setiawan Bantah Terlibat Pembuatan VCD Sabun Mandi

TEMPO Interaktif, Jakarta:Salah seorang tersangka kasus VCD porno berlabel Sabun Mandi, Budi Setiawan hari Rabu (5/6) ini menyerahkan diri ke Polda Metro Jaya. Agen pencari model dalam video itu mengaku kedatangannya ke Mapolda atas inisiatif sendiri untuk mengklarifikasi keterlibatnnya dalam pembuatan VCD casting iklan sabun mandi itu. Budi, tiba sekitar pukul 10.40 WIB. Melalui penasihat hukumnya Anda Hakim, Budi menegaskan bahwa keterlibatannya dalam kasus ini hanya sebatas memberikan nomor telepon seluler model-model yang diageninya itu kepada Arifin -kameramen yang bertugas merekam casting itu.

Hakim menyatakan kliennya, yang bertempat tinggal di Jalan Cempaka Putih I/11, Jakarta Pusat, sama sekali tak terlibat dalam pembuatan maupun penggandaan cakram video yang berisi adegan sembilan gadis model tanpa busana yang kabarnya untuk iklan sabun mandi itu. “Klien kami tidak mengetahui apapun tentang casting pembuatan iklan sabun VCD porno itu,” ujarnya kepada pers di polda Metro Jaya, Rabu, (5/6). Sebelumnya, pada Senin (3/6) lalu, Kepala Dinas Penerangan Polda Metro Jaya Komisaris Besar Anton Bachrul Alam menyatakan pihaknya telah membentuk tim khusus yang ditugaskan membekuk Budi dan tersangka lainnya yang terlibat dalam pembuatan VCD porno itu.

Pengejaran terhadap Budi dilakukan karena berdasarkan laporan Riski Pritasari dan Melvi Noviza-dua dari sembilan gadis model. Kepada polisi, kedua remaja itu mengaku Budi lah yang menawari mereka untuk mengikuti casting yang katanya untuk iklan sabun Camay itu. Saat ini polisi telah menetapkan tiga orang sebagai tersangka dalam kasus video Sabun Mandi yang menghebohkan itu. Selain Budi, polisi telah menahan George Irvan alias Mas Jos dan Arifin Hamid. Masing-masing selaku manajer dan kameramen rumah produksi PT Indocho Rama, yang membuat VCD berdurasi satu jam itu. (Erdian Dharmaputra-Tempo News Room)

Unless otherwise stated, the content of this page is licensed under Creative Commons Attribution-Share Alike 2.5 License.