3G dan Fenomena Terkini

BAB I

Welcome to the Jungle!
Blue Film Digital
Gelombang Pornografi Awal 90-an
Video Digital
Portable Video Player
500 Video Porno Indonesia!

BAB II

Gelombang Pertama : VCD Porno Made in Indonesia
Pornografi: Tayangan Digital Terkini
VCD Porno produk Lokal
Ciri-ciri Film Porno Gelombang Pertama Indonesia
Mengapa Membuat Film Porno?
'Kebangkitan’ Film Porno Indonesia
Anak Muda dan Film Sex Indonesia
Pertanyaannya adalah: Mengapa Anak Muda Melakukannya?
Anak Muda Kehilangan Arah?
Produk Media, Sastra dan Film
Media Massa dan Pornografi
Model Wanita Sexy dan Media Massa
Tayangan Televisi Indonesia

BAB IV

Investigasi 500 film porno Indonesia!
Proses Penyebaran Film Porno Indonesia

BAB V

Video Porno dalam Handphone!
Format File Video Digital
3G dan Fenomena terkini
Fenomena Mini Video Cabul!
Mengapa Membuat Video Cabul?
Crime dan Voyeurism
Mini Video Cabul: Penyimpangan penggunaan teknologi media komunikasi, masa kini dan masa depan

Di Indonesia, 3G adalah generasi ke 3 yang menandai era komunikasi audio visual via peralatan handphone. Teknologi ini baru saja diperkenalkan oleh 3 operator besar seperti Telkomsel, Indosat dan Excelcomindo. Diawali dengan meledaknya bisnis multimedia berbasis handphone yang menawarkan mobile content seperti Ringtone, Wallpaper, Video, music MP3 dan pernak-pernik game seluler. Di Indonesia, nilai bisnis yang diperebutkan untuk pasar ini sekitar 100 milyar per tahun (sumber data riset internet) untuk periode 2004-2006. Data tersebut adalah data mobile content yang dihitung secara resmi lewat proses downloadable mobile content via saluran internet dan nomor-nomor berbayar. Bisnis ini sangat menggiurkan, contoh kasus, grup Musik Samsons, menangguk royalty bersih sekitar Rp. 150 juta, dari bisnis Ring Back Tone (nada dering sapa) pertahun 2006-2007. Angka ini terus bertambah karena semakin banyak pemakai Handphone yang mulai menyukai layanan RBT yang menjadi fasilitas standar operator seluler.

Data di atas, belum termasuk bisnis mobile content yang disebarkan kios-kios handphone di seluruh Indonesia. Ada yang legal adapula yang resmi. Dan estimasi nilai bisnis yang tidak terpantau dari penyebaran via kios-kios HP sekitar 150-200 milyar per tahun (karena menggabungkan unsur pembajakan illegal).

Ladang pekerjaan baru dan fenomena bisnis Handphone era 3G menjadi sebuah wacana dunia bisnis baru. Namun seiring dengan meledaknya bisnis virtual ini, berkembang pula sebuah fenomena penyimpangan penggunaan teknologi Handphone yang sangat dahsyat dan mendebarkan.

Unless otherwise stated, the content of this page is licensed under Creative Commons Attribution-Share Alike 2.5 License.