Media Massa dan Pornografi

BAB I

Welcome to the Jungle!
Blue Film Digital
Gelombang Pornografi Awal 90-an
Video Digital
Portable Video Player
500 Video Porno Indonesia!

BAB II

Gelombang Pertama : VCD Porno Made in Indonesia
Pornografi: Tayangan Digital Terkini
VCD Porno produk Lokal
Ciri-ciri Film Porno Gelombang Pertama Indonesia
Mengapa Membuat Film Porno?
'Kebangkitan’ Film Porno Indonesia
Anak Muda dan Film Sex Indonesia
Pertanyaannya adalah: Mengapa Anak Muda Melakukannya?
Anak Muda Kehilangan Arah?
Produk Media, Sastra dan Film
Media Massa dan Pornografi
Model Wanita Sexy dan Media Massa
Tayangan Televisi Indonesia

BAB IV

Investigasi 500 film porno Indonesia!
Proses Penyebaran Film Porno Indonesia

BAB V

Video Porno dalam Handphone!
Format File Video Digital
3G dan Fenomena terkini
Fenomena Mini Video Cabul!
Mengapa Membuat Video Cabul?
Crime dan Voyeurism
Mini Video Cabul: Penyimpangan penggunaan teknologi media komunikasi, masa kini dan masa depan

Sementara dunia penerbitan media massa dihebohkan dengan kehadiran majalah Playboy Indonesia pada 2006. Majalah ini mendapat kecaman dari sekelompok masyarakat yang mengkhawatirkan semakin menyebarnya materi pornografi di Indonesia. Induk perusahaan penerbit Playboy di Indonesia adalah Playboy Enterprise. Didirikan pada 1956 oleh Christie Hefner dan merambah dunia tayangan televisi kabel dengan tayangan semi porno hingga hardcore di 9 jaringan televisi internasional. Sekitar 167 juta pelanggan menikmati tayangan TV Playboy, dengan total tayangan 2800 jam per tahun. Sementara majalah cetak Playboy terjual 4 juta eksemplar setiap bulan di seluruh dunia dan menyumbang 20% dari total pendapatan tahun 2006 sebesar US$ 331.100.000 untuk induk perusahaannya.

Dapat dipastikan, Christie Hefner, sang CEO Playboy Enterprise, melihat pasar Indonesia cukup menjanjikan. Dengan jumlah penggila dan penikmat content pornografi mencapai jutaan, tentunya hanya tinggal menunggu waktu, membuat Indonesia sebagai surga pornografi berikutnya.

Tidak hanya Playboy Indonesia, majalah dan tabloid lokal kini banyak yang ‘unjuk gigi’ memamerkan keberanian model-model lokal. Tidak hanya memamerkan kemolekan tubuh, bahkan beberapa model terang-terangan menawarkan jasa layanan seksual lewat wawancara yang tertulis di beberapa tabloid syur tersebut. Bahkan, dalam beberapa tahun terakhir, telah muncul jasa layanan Party line dan telepon sex yang menggunakan nomor premium berawalan 0809. Para penyelenggara jasa telepon sex tersebut secara terang-terangan beriklan di berbagai macam tabloid dan koran harian. Acara Fenomena TransTV pernah mengangkat sisi gelap dari bisnis layanan telepon sex ini. Dan faktanya, jenis bisnis ini di Indonesia telah mencapai 100 penyelenggara layanan.

Ditemukan sebuah keterkaitan antara bisnis telepon sex dan model-model cantik yang sering berpose syur di tabloid-tabloid tertentu. Para model yang berpenampilan sexy sering dijadikan model iklan penyelenggara bisnis telepon sex. Bahkan ada yang terang-terangan merangkap jabatan sekaligus sebagai operator layanan telepon sex itu sendiri. Di dalam dunia model Indonesia, para model yang tidak masuk dalam kategori model sukses/model terkenal sering diposisikan sebagai kelompok model kelas 2. Mereka jumlahnya ribuan, namun persaingan yang ketat di dunia industri hiburan, menyebabkan mereka silau dan berusaha mengambil jalan pintas : Berani tampil nekat!

Celakanya, mereka hanya dijadikan korban dari industri hiburan yang kental dengan nuansa pornografi. Kita dapat melihat dan menyaksikan secara langsung bagaimana para model-model cantik kelas 2 yang dijadikan ‘boneka-boneka pajangan’ di event-event yang digelar anak-anak muda dan industri hiburan malam seperti live music, pub, karaoke, panti pijat, diskotik atau event-event outdoor yang dimodifikasi menjadi pesta-pesta gila semalam suntuk. Mungkin Anda pernah mendengar istilah Wild Sexy Model, Hot Sexy Girls, Wet Wild Party, Tank Top Party dan Underground Party yang kini secara terang-terangan dipublikasikan lewat spanduk dan media massa. Coba saja Anda menghadiri salah satu event yang ditawarkan. Dan bersiap-siaplah tercengang, menyaksikan gaya hidup bebas yang dibungkus pesta-pesta malam hari.

Unless otherwise stated, the content of this page is licensed under Creative Commons Attribution-Share Alike 2.5 License.